Maju karena mau
Maju karena
mau
*Refleksi Sekolah Involvement hari II
Ada begitu banyak hal yang tidak kuketahui tentang hidup. Potret
yang ditampilkan Bang Oji (Pemateri I sekolah di INSIST) cukup mewakili bahwa
ada begitu banyak kehidupan yang lebih layak diperhatikan dari sekedar
ditangkapnya seorang koruptor. Ada begitu banyak teriakan yg lebih patut
didengar dari sekedar suara-suara orang lain yang "katanya" mewakili
perjuangan untuk hak-hak rakyat. Terusir dari rumah sendiri, begitu aku menyebutnya. Tanah tempat ia berpijak, tumbuhan alat
untuk penyambung hidup, air sumber utama agar mereka mampu bertahan seketika
saja dirampas oleh makhluk-makhluk "yang katanya manusia" demi
memperkaya diri sendiri. Bangunan besar didirikan berlagak seolah-olah demi kehidupan
masyarakat yang lebih baik, demi mencukupi kehidupan masyarakat sekitar dengan
membuka lapangan kerja baru, dan demi-demi kebohongan yang lain.
Makhluk-makhluk yang berani menyebut dirinya manusia itu memanfaatkan kebodohan
rakyat untuk menjadikan rakyat semakin bodoh dan sengsara. Bagiku yang begitu
buta terhadap hukum, sejenak
tergugah bahwa keterbatasan pengetahuanku atas hukum tak lantas membuatku diam
dan menyerah pada keadaan. Bahwa apapun bisa dipelajari demi kelayakan hidup
orang lain, demi teriakan-teriakan yang tidak begitu banyak didengar, demi
janji pembukaan UUD 1945 bahwa kemerdakaan adalah hak segala bangsa.
Salam Involvement!
Bergerak
Tidak ada komentar: