Daur Pembelajaran dan Rencana Belajar
Daur Pembelajaran dan Rencana
Belajar
Hari ini dari sebuah film berjudul Swades yang kemudian
dianalisis oleh teman-teman sekolah involvement angkatan X dengan dipandu oleh
Mas Doni menghasillkan suatu rangkaian pemberdayaan yang ternyata mampu disusun
rapi. Dengan melakukan daur belajar yang sistematis mulai dari siapa
tokoh-tokohnya, apa perannya. Setelah itu melakukan analisis terhadap
tokoh-tokoh yang sudah didaftar. Tak disangka ternyata tokoh-tokoh yang
biasanya tidak terlalu diperhatikan justru mempunyai pengaruh besar terhadap
jalannya program. Karena itulah, setiap
orang yang mungkin sekali berkaitan dengan jalannya suatu pemberdayaan harus
kita perhitungkan.
Dalam sekolah involement ini setiap angkatan harus
menyusun rencana belajarnya sendiri. Dalam pekerjaan kelompok ini saya menemukan
bahwa yang satu dengan yang lain mampu saling melengkapi dan saling mendukung.
Karena misi kita adalah sama demi kesejahteraan masyarakat sekitar, dengan
pengalaman serta rencana yang akan kita lakukan memungkinkan kita untuk
menyusun semua materi pembelajaran yang mungkin kita harus kuasai di sini
sebagai bekal sebelum terjun ke masyarakat. Tingkat kita belajar terkadang
membuat kita sok dewa dan tahu akan semua apa yang kita tulis yang pada
kenyataannya kita pun masih sulit menerjemahkannya. Karena itu, sebelum
memahamkan kepada orang lain kita harus mampu memahamkan pada diri kita sendiri
terlebih dahulu. Bahkan satu kata “kebijakan” yang sesungguhnya dapat kita
tulis dengan “peraturan perundang-undangan” sangat mugkin untuk membuat orang
lain bingung. Dari sana juga menjadi catatan penting bagi kami bahwa kita
terkadang menyepelekan hal-hal yang sudah biasa kita lakukan tetapi hakikatnya
kita sendiri tidak tahu apa makna sebenarnya dari hal tersebut sehingga kami
harus berhati-hati dari kata per kata yang akan kita gunakan.
Refleksi 18 September 2017 oleh Ananing Nur Wahyuli
Tidak ada komentar: