Murid Abadi Alam Raya
Murid Abadi Alam
Raya
Setiap tempat adalah sekolah, setiap orang adalah guru dan setiap buku
adalah ilmu. Ini kesimpulan yang mampu kutangkap dari cerita sang maha guru Pak
Roem Topatimasang. Dalam rangka meminimalisir kesalahpahaman siswa sekolah
involvement tentang fungsi dan pentingnya sebuah pemetaan seperti yang terjadi
di angkatan-angkatan sebelumnya, beliau menjelaskan kepada kami dengan
menceritakan pengalaman beliau dalam mengorganisir masyarakat yang dalam
perjalanannya menggunakan pemetaan sebagai alat
pengorganisiran. “Pemetaan adalah
alat” ini yang selalu ditekankan oleh Pak Roem kepada seluruh siswa.
Pemetaan dilakukan karena ada banyak hal yang dapat ditemukan entah itu berupa
potensi atau bahkan masalah. Dari pemetaan inilah kita bisa menganalisis
kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang akan kita organisir.
Dari pemetaan kita akan menemukan banyak pengetahuan baru yang tidak pernah
kita temukan pada teori manapun sebelumnya sehingga kita bisa menghasilkan
teori sendiri yang beliau sebut dengan pengetahuan organik. Pengetahuan organik sendiri merupakan pengetahuan yang dihasilkan dari
pengalaman sendiri
bukan dari hasil reproduksi teori orang lain. Belajar bersama dengan alam,
bersama masyarakat, dan bersama semua alat yang disediakan oleh alam. Satu dari
kawan kami menyebutnya “menjadi murid abadi alam raya” dimana, apapun yang kita
temui bisa jadi alat untuk kami belajar, siapapun yang berhubungan dengan kita
bisa kita jadikan guru, dan setiap buku yang kita baca adalah ilmu sehingga
tidak ada batasan ruang bagi kami untuk belajar dan kami diberi wewenang
sebebas-bebasnya untuk mempelajari alam raya ini. Tetapi tidak serta merta kita
mempelajari alam ini untuk menguasainya tetapi untuk membantu alam raya ini
lebih produktif dan bermanfaat untuk seluruh masyarakat di muka bumi.
Refleksi hari ke V Oleh Ananing
Nur Wahyuli
Salam Involvement!!
Bergerak
#AdemosIndonesia
#AyoSinauBareng
Tidak ada komentar: