Header Ads

Breaking News
recent

Sekedar Pendatang Anyar yang Ingin Belajar


            Berperan sebagai siswa, sebagai anggota lembaga, sebagai pendatang anyar (baru), sebagai apapun kami, kami adalah orang yang sedang ingin belajar bersama masyarakat. Selain sebagai pertanggungjawaban tugas yang diberikan oleh sekolah, kami secara pribadi ingin mengabdikan diri untuk belajar dari masyarakat dan bersama masyarakat. Hari ini sebagai langkah awal, menghargai adat dan budaya Jawa, saya bersama teman-teman dari asosiasi untuk demokrasi dan kesejahteraan sosial (ademos) kulo nuwun (memohon permisi) ke pemerintah Desa Kacangan Kecamatan Tambakrejo untuk tinggal dan berkegiatan di Desa Kacangan.
            Kami disambut oleh bapak-bapak perangkat desa (struktur perangkat desa di Desa Kacangan kesemuanya memang diisi oleh laki-laki). Dalam pertemuan ini kami membicarakan tentang database yang dimiliki oleh desa dan bagaimana penggunaannya. Kami juga menanyakan perihal pelayanan informasi di desa, khususnya terkait data masyarakatnya. Pak Kepala sie pemerintahan menuturkan bahwa permintaan informasi desa dari kecamatan maupun kabupaten memang sering dilakukan. Salah satu contohnya terkait data jumlah Kepala Keluarga (KK) di Desa, data KK di desa Kacangan tadinya juga belum rapi. Antara satu perangkat desa dengan perangkat desa yang lain justru mempunyai jawaban yang berbeda-beda jika ditanya tentang total jumlah KK di desanya. Hal ini dikarenakan belum terkumpulnya data-data masyarakat secara teratur dan rapi.
“Baru hari-hari ini kami sepakat satu data mbak, itupun karena ada data dawis (Dasa Wisma) yang disusun oleh anggota PKK” tutur salah satu perangkat desa.
Data dawis adalah data yang paling lengkap yang dimiliki oleh desa selain data-data yang lain yang dimiliki.
            Kami juga menanyakan perihal acuan disusunnya Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes). Para perangkat desa menuturkan bahwa biasanya penyusunan RPJMDes didasarkan atas usulan-usulan masyarakat dan mengira-ngira apa sajakah kebutuhan-kebutuhan desa. Idealnya, penyusunan RPJMDes didasarkan atas analisis data masyarakat. Hasil analisis data inilah yang kemudian bisa diusulkan ke dalam penyusunan RPJMDes. Namun biasanya karena terbatasnya data yang terkumpul juga tentang validitas data, desa tidak menggunakan cara ini dalam penyusunan RPJMDes-nya.

            Sebagai siswa sekolah yang sudah dibekali skill pemetaan sosial yang di antaranya berfungsi sebagai alat untuk merapikan dan melengkapkan data masyarakat, juga sebagai alat untuk menganalisis potensi dan permasalahan desa, tentu kami bertanggung jawab untuk menemani masyarakat untuk bersama-sama belajar merapikan dan melengkapkan data desanya. Hal ini perlu dilakukan agar pembangunan desa benar-benar tepat sasaran dan diagendakan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Juga agar informasi desa dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat, serta untuk memudahkan pemerintah desa dalam melayani pihak-pihak yang membutuhkan informasi tentang desa. Kemudian pada akhirnya ademos bersama pemerintah desa Kacangan (yang nantinya melibatkan masyarakat) sepakat untuk saling bekerja sama membuat pangkalan data Desa Kacangan. 

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.