Header Ads

Breaking News
recent

Lagi Musim, Pemberdaya Jaman Now


Sekarang lagi musim banget memberdayakan manusia tanpa melihat keberdayaan manusianya. Lagi musim juga, (yang ngakunya) dokter-dokter sosial yang katanya berusaha menyembuhkan penyakit-penyakit sosial ternyata ngasih obatnya salah. Bukan karena dosisnya yang ketinggian tapi justru obat yang dikasihin salah. Halo-halooo inilah pemberaya jaman now, ibaratnya mereka yang sakit kanker dikasihnya obat sakit kepala sama si dokter. Jadinya bukan malah sembuh, justru malah nambah-nambahin penyakit baru.
Katanya sih ngebantu yang tidak berdaya supaya menjadi berdaya, untuk membuat berdaya dikasih lah orang-orang yang nggak berdaya itu alat-alat pemberdayaan, supaya mereka menjadi berdaya (katanya). Tanpa bertanya dulu mampukah orang yang akan diberdayakan itu memanfaatkan alat pemberdayaan yang diberikan? Tanpa bertanya dulu senangkah orang yang akan diberdayakan itu mendapatkan alat pendukung agar ia lebih produktif. Tetapi alhasil nasib alat-alat itu sungguh mengenaskan karena di lempar kesana kemari.
Di suatu pagi yang sudah agak siang, seorang pemberdaya (si dokter sosial) datang ke rumah pasien (orang yang diberdayakan).
“Sudah bisa bikin apa aja bu dengan mesin jahit yang kemarin dikasih be*** ?” tanya salah seorang pemberdaya
“Boro-boro berapa bu, saya aja masih kebingungan belum paham gimana cara memakainya, berkali-kali mencoba eh malah benangnya jadi kusut” jawab si manusia yang diberdayakan itu dengan nada sedikit mengeluh
“Ohhhh, ya nggak papa bu namanya juga belajar, kalau nanti sudah terbiasa pasti bakalan mudah. Masih sering latihan jahit-jahit kan bu?” sahut si pemberdaya
“Anu mbak, jadi, anu kemarin itu nganu” si manusia yang diberdayakan menjawab dengan gugup
“Anu apa bu?” si pemberdaya penasaran
“Anu, bulan kemarin saya lagi butuh uang bu, saya nggak punya barang-barang yang bisa dijual lagi. Yang kelihatan di depan mata yaa cuman mesin jahit itu, jadi saya terpaksa menjual mesin jahitnya, karena memang lagi butuh banget.”
Si pemberdaya sekejap terdiam dan tidak mampu berkata-kata lagi. Maksud hati ingin membantu untuk membentuk kemandirian seseorang yang lemah tetapi justru pemberdayaan itu salah kaprah, salah sasaran, salah analisis, salah kasih solusi. Bukan malah menyelesaikan satu masalah tetapi justru memunculkan masalah baru. Yaa begini ini kalau memberdayakannya karena tuntutan corporate social responsibility (CSR) dari perusahaan-perusahaan, apalagi perusahaan gede yang maunya sempurna tanpa tahu bahwa perencanaannya sangat kerdil. Pemberdayaan kemudian dilakukan karena “harus” bukan karena “ingin”. Ujung-ujungnya bukan malah memberdayakan yang tidak berdaya tetapi justru semakin menidakberdayakan yang tidak berdaya.
Nb: ini hanya kisah fiksi, hanya slentingan-slentingan nggak penting tetapi bisa bikin kepala ini pening. So, nikmatin kalo itu enak dan buang jauh-jauh kalo itu bikin kamu-kamu ingin muntah.

#OmongOpoh
#GregetJamanNow
#KisahFiksiSiPemberdaya
#Slentingan-slentinganNggaPentingYangBikinKepalaPening

#Berkaca

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.