Header Ads

Breaking News
recent

Bosan Jadi Pegawai Perempuan Asal Ngambon ini Berkreasi dengan Pisang

Edisi Bosan Jadi Pegawai - Di kelas Job Interview yang pernah ku ikuti di kesempatan yang telah lalu, tepatnya di Global English Pare Kampung Inggris Kediri, sedikitnya ada 30 sampai 50 siswa mengambil program ini. Tujuannya tak lain adalah agar mampu lolos dalam seleksi penerimaan pegawai di beberapa instansi atau perusahaan, baik perusahaan swasta maupun milik negara.

Crew Ademos Indonesia Incip Endeus nya Banaget
Yang kuingat, pada saat itu kami mempunyai kegelisahan yang sama dan mempunyai misi yang sama. Kami ingin mendapatkan pekerjaan yang layak. Agar setidaknya empat tahun yang kami jalani untuk menyarjana (baca: menjadi sarjana) tidak sia-sia. Juga, puluhan bulan yang kami lalui di Kampung Inggris ini setidaknya mampu menopang nilai persyaratan administrasi ketika kami melamar pekerjaan nanti.

Segala usaha kami lakukan agar kami bisa memenuhi cita-cita kami setelah kuliah. "Ingin Menjadi Pegawai" begitu kira-kira keinginan yang ada di benak kami. Kami ingin bekerja, kami ingin memproduksi pundi-pundi rupiah agar orang tua kami tidak lagi khawatir pada masa depan kami, agar kami tidak lagi meminta uang kepada orang orang tua meski untuk sekedar membeli bedak dan lipstik.

Banaget Endeus
Hari ini saya melihat kegiatan-kegiatan yang pernah saya dan mereka lalui itu menjadi sebuah usaha yang melelahkan. Hari ini saya merasakan betul bahwa usaha-usaha untuk menjadi pegawai itu bukan usaha yang memberikan janji masa depan yang baik. Hari ini, saya begitu takjub pada satu wanita yang "menurut anggapan saya" seharusnya sudah mapan pada pekerjaan yang pernah dilakukannya. Sebagai sarjana yang sempat aktif dan unggul di kampusnya, ia mendapatkan tawaran untuk bekerja di Kementerian Kelautan. Suatu pekerjaan yang bagi sebagian orang mampu memapankan kehidupan karena dapat dengan mudah mencetak rupiah meski hanya dengan berkutat di depan komputer.

Hari ini pandangan saya terhadap itu semua seketika luluh ketika mbak-mbak kece asli Desa Sengon Kecamatan Ngambon Kabupaten Bojonegoro ini datang ke kantor kami Ademos Indonesia untuk mengantarkan produk inovatif yang diciptakan dari "pisang ndeso". "Bosan Jadi Pegawai" kata mbak yang akrab disapa dengan Ratna ini. Pekerjaan yang membuatnya merasa tidak berkembang banyak, dan juga membuatnya menumpuk banyak kebosanan, apalagi harus bekerja di bawah tekanan membuatnya memilih untuk mengundurkan diri dari staff kontrak Kementerian Kelautan.

Mbak Ratna lahir dari rahim seorang ibu penjual pisang yang setiap harinya mengepul banyak pisang dari petani lokal. Memutuskan untuk pulang ke desa tidak menjadi soal bagi "woman preneur" ini. Kecepatannya dalam menangkap peluang dari adanya tumpukan pisang di rumahnya menjadikannya seorang jutawan dalam beberapa hari saja. 

Varian Rasa Banaget
Hanya dengan modal seratus ribu rupiah, ia mampu menyulap setandan pisang menjadi makanan yang "endeus" dan kekinian banget. Perempuan cantik yang masih single ini memproduksi banaget (singkatan dari banana nugget) yang sekarang lagi trend di Kabupaten Bojonegoro. Sedikitnya ada lima puluh box setiap harinya yang dijual melalui lapak online. 

Edisi bosan menjadi pegawai justru mendatangkan pundi-pundi rupiah yang lebih banyak baginya tanpa harus meninggalkan kampung kelahiran. Berkat ide kreatifnya juga, "pisang ndeso" yang tadinya tidak begitu bernilai ekonomis disulap menjadi sangat ekonomis.


IG: @banaget_byelrat

FB: Banaget By Elrat

@Ademos_Indonesia

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.